Selasa, 14 Agustus 2018

Asal mula kerbau tak bergigi depan




Asal mula kerbau tak bergigi depan


     Dahulu kala semua yang ada di dunia masih sempura.Hewan masih dapat berbicara.Dan,kerbau pun masih memiliki gigi depan.Benar-benar dunia yang indah.Kisah ini bermula dari sebuah padang rumput.Disana tinggal seekor ular kayu yang senang sekali bermalas-malasan di pohon waru.Tubuhnya yang besar dan panjang itu sering membelit di dahan pohon.Setiap hari ular itu akan mengawasi kejadian yang terjadi di padang rumput.Hewan-hewan yang lalu- lalang.Manusia yang sering mengembalakan ternaknya di sana.Bahkan tumbuhan yang liar yang tumbuh di sana pun akan mudah ia ketahui.Seperti kala itu.Seekor kerbau seperti biasa akan merumput di sana.Biasanya kerbau itu akan ditemanioleh seorang anak gembala,yang bertelanjang dada dan memegang sepucuk ranting.Ranting yang dipegang anak gembala itu akan dipergunakan untuk memukul punggung si kerbau,jika si kerbau itu tak berjalan lurus.Benar-benar pemandangan yang malang menurut ular.
”Aku tak suka melihat keadaanmu seperti ini,kerbau,”kata sang ular suatu sore.Kala itu sang kerbau ditinggal sendirian di padang rumput.
”Ada apa, Ular?Memangnya kenapa dengan keadaanku?”tanya sang kerbau.”Aku bener-bener tak mengerti.Kau memiliki badan yang besar dan kuat.Belum lagi tanduk dikepalamu itu.Tapi,kenapa kau begiu mudah tunduk pada seorang anak kecil?”tanya sang ular.Sang kerbau melenguh pelan.Sambil menyantap rumput hijau kesukaannya,ia berkata,”Entahlah,Ular.Aku juga tak tahu.Anak kecil itu seperti mempunyai kekuatan aneh yang membuat aku tunduk padanya.”
Mendengar jawaban sang kerbau,meledaklah tawa sang ular.”Ha ha ha ha ha ha ha ha ... ... ...”
“Kenapa kau tertawa seperti itu, ular?”tanya sang kerbau marah.”Kekuatan aneh?”sang ular masih tertawa terbahak-bahak.Bahkan kali ini ia sampai melepaskan lilitannya di dahan.”Kamu bener-bener bodoh.Justru kamu yang memiliki kekuatan itu.Badanmu besar.Dan dengan gigi depanmu itu,kamu dapat membuat anak kecil itu meringis kesakitan.”
Sang kerbau memalingkan mukanya sesaat.”Uh,midah kamu berbicara,Ular.Coba jika kamu mengalaminya sendiri.”
Sang ular masih saja tertawa.”Kalau itu terjadi padaku,akan kubelit anak kecil itu hingga mati.”
Sang kerbau pun meninggalkan ular yang sedang tertawa terbahak-bahak.Ia benar-benar kesal.Dipikirnya,ular itu benar-benar sombong sekali.Sepanjang perjalanan ia hanya bisa memaki-maki.
     Beberapa hari kemudian,kerbau dan anak gembala itu datang kembali ke padang rumput.Sembari membiarkan sang kerbau memakan rumput,anak gembala itu memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon waru.Melihat hal itu terbesit di pikiran sang kerbau untuk membuktikan kata-kata sang ular,dan ditantangnya untuk membuktikan kata-katanya dulu.Lalu,sambil tersemyum sinis,ular itu berkata,”Baiklah,Kerbau.Akan kubuktikan kepadamu.”
Pelan tapi pasti ular itu mendekati si anak gembalaSepertinya mudah saja,karena anak gembala itu tertidur,sehingga kewaspadaannya hilang.Namun tanpa sengaja tubuh sang ular menyentuh sepucuk ranting kering.Suara gemerisiknya membangunkan si anak gembala dari tidur lelapnya.Ketika dilihatnya seekor ular besar mendekatinya,maka dipukul ular itu dengansuling bambu yang ada ditangannya ke arah ular.Sang ular menggerang kesakitan.Segera ia memutuskan untuk lari.Namun,anak gembala lebih gesitDengan dahan kayu yang besar,dipukulnya kepala ular.Sang ular terpaku di tanah.Tak bergerak.Melihatnya,sang kerbaupun mendekatinya.”Bagaimana,ular? Kenapa kamu yang gagah perkasa bisa kalah dengan anak sekecil itu?”tanya sang kerbau.”Kamu memang benar kerbau,”kata sang ular lirih.”Anak kecil itu memiliki kekuatan aneh.Aku memang harus tunduk padanya.”
Mendengar jawaban sang ular meledaklah tawa sang kerbau.Ia tertawa begitu keras hingga bergulingan di tanah.Sang kerbau terus tertawa.Tertawa.Dan tertawa.Hingga tanpa sadar,gigi-gigi depannya bertabggakan satu demi satu.Sejak itulah hingga kini kerbau tak memiliki gigi depan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar