Asal mula kerbau tak bergigi depan
Dahulu kala semua
yang ada di dunia masih sempura.Hewan masih dapat berbicara.Dan,kerbau pun
masih memiliki gigi depan.Benar-benar dunia yang indah.Kisah ini bermula dari
sebuah padang rumput.Disana tinggal seekor ular kayu yang senang sekali
bermalas-malasan di pohon waru.Tubuhnya yang besar dan panjang itu sering
membelit di dahan pohon.Setiap hari ular itu akan mengawasi kejadian yang
terjadi di padang rumput.Hewan-hewan yang lalu- lalang.Manusia yang sering
mengembalakan ternaknya di sana.Bahkan tumbuhan yang liar yang tumbuh di sana
pun akan mudah ia ketahui.Seperti kala itu.Seekor kerbau seperti biasa akan
merumput di sana.Biasanya kerbau itu akan ditemanioleh seorang anak
gembala,yang bertelanjang dada dan memegang sepucuk ranting.Ranting yang dipegang
anak gembala itu akan dipergunakan untuk memukul punggung si kerbau,jika si
kerbau itu tak berjalan lurus.Benar-benar pemandangan yang malang menurut ular.
”Aku tak suka melihat keadaanmu seperti ini,kerbau,”kata
sang ular suatu sore.Kala itu sang kerbau ditinggal sendirian di padang rumput.
”Ada apa, Ular?Memangnya kenapa dengan keadaanku?”tanya sang
kerbau.”Aku bener-bener tak mengerti.Kau memiliki badan yang besar dan kuat.Belum
lagi tanduk dikepalamu itu.Tapi,kenapa kau begiu mudah tunduk pada seorang anak
kecil?”tanya sang ular.Sang kerbau melenguh pelan.Sambil menyantap rumput hijau
kesukaannya,ia berkata,”Entahlah,Ular.Aku juga tak tahu.Anak kecil itu seperti
mempunyai kekuatan aneh yang membuat aku tunduk padanya.”
Mendengar jawaban sang kerbau,meledaklah tawa sang ular.”Ha
ha ha ha ha ha ha ha ... ... ...”
“Kenapa kau tertawa seperti itu, ular?”tanya sang kerbau
marah.”Kekuatan aneh?”sang ular masih tertawa terbahak-bahak.Bahkan kali ini ia
sampai melepaskan lilitannya di dahan.”Kamu bener-bener bodoh.Justru kamu yang
memiliki kekuatan itu.Badanmu besar.Dan dengan gigi depanmu itu,kamu dapat
membuat anak kecil itu meringis kesakitan.”
Sang kerbau memalingkan mukanya sesaat.”Uh,midah kamu berbicara,Ular.Coba
jika kamu mengalaminya sendiri.”
Sang ular masih saja tertawa.”Kalau itu terjadi padaku,akan
kubelit anak kecil itu hingga mati.”
Sang kerbau pun meninggalkan ular yang sedang tertawa
terbahak-bahak.Ia benar-benar kesal.Dipikirnya,ular itu benar-benar sombong
sekali.Sepanjang perjalanan ia hanya bisa memaki-maki.
Beberapa hari
kemudian,kerbau dan anak gembala itu datang kembali ke padang rumput.Sembari
membiarkan sang kerbau memakan rumput,anak gembala itu memutuskan untuk
beristirahat di bawah pohon waru.Melihat hal itu terbesit di pikiran sang
kerbau untuk membuktikan kata-kata sang ular,dan ditantangnya untuk membuktikan
kata-katanya dulu.Lalu,sambil tersemyum sinis,ular itu berkata,”Baiklah,Kerbau.Akan
kubuktikan kepadamu.”
Pelan tapi pasti ular itu mendekati si anak
gembalaSepertinya mudah saja,karena anak gembala itu tertidur,sehingga
kewaspadaannya hilang.Namun tanpa sengaja tubuh sang ular menyentuh sepucuk
ranting kering.Suara gemerisiknya membangunkan si anak gembala dari tidur
lelapnya.Ketika dilihatnya seekor ular besar mendekatinya,maka dipukul ular itu
dengansuling bambu yang ada ditangannya ke arah ular.Sang ular menggerang
kesakitan.Segera ia memutuskan untuk lari.Namun,anak gembala lebih gesitDengan
dahan kayu yang besar,dipukulnya kepala ular.Sang ular terpaku di tanah.Tak
bergerak.Melihatnya,sang kerbaupun mendekatinya.”Bagaimana,ular? Kenapa kamu
yang gagah perkasa bisa kalah dengan anak sekecil itu?”tanya sang kerbau.”Kamu
memang benar kerbau,”kata sang ular lirih.”Anak kecil itu memiliki kekuatan
aneh.Aku memang harus tunduk padanya.”
Mendengar jawaban sang ular meledaklah tawa sang kerbau.Ia
tertawa begitu keras hingga bergulingan di tanah.Sang kerbau terus
tertawa.Tertawa.Dan tertawa.Hingga tanpa sadar,gigi-gigi depannya bertabggakan
satu demi satu.Sejak itulah hingga kini kerbau tak memiliki gigi depan.